Hi
Guys,
Pada
kesempatan kali ini saya mau share pengalaman saya ke Nha Trang yang merupakan
sebuah Kota dengan garis pantai yang disebut-sebut sebagai salah satu yang
terindah di Asia. Nha Trang sendiri adalah kota di Negara sosialis Vietnam dan
merupakan kota pertama yang saja kunjungi di tahun 2019. Kenapa saya bisa tahu
Nha Trang? Kebetulan saya mendapatkan tiket promo dari sebuah maskapai
penerbangan, berhubung saya menjadi member air mileage mereka, saya mendapatkan
privilege berupa akses esklusif untuk mengakses seluruh discount yang mereka
buka dama 1X24 jam sebelum dibuka untuk umum.
Pertama
kali saya mengakses sale di maskapai penerbangan ini saya dihadapkan dengan
pilihan yang cukup bikin saya nggak bisa tidur. Antara Ho Chi Minh
City, Nha Trang dan Phnom Penh. Namun
setelah saya mencoba browsing tourist attraction di masing masing kota tujuan,
saya jatuh hati dengan Nha Trang karena daya tarik wisatanya yang berupa teluk
dan dikelilingi dengan gedung-gedung tinggi, kalau dibayangkan konsep kotanya
yang berada di teluk mirip sekali dengan Chicago, Negara Bagian Illinois, Amerika
Serikat.
Transit di Kuala
Lumpur
Berhubung
saya mendapatkan tiketnya saat sale, mau tak mau saya harus mengambil
penerbangan transit dimana hub milik maskapai yang saya ambil ada di KLIA2
(Pasti tahu dong maskapainya apa? Hehe). Terbang dari Jakarta sekitar pukul
20.30 dan mendarat di KLIA pukul 00.30 yang artinya saya harus mencari
penginapan atau setidaknya tempat untuk tidur untuk melanjutkan penerbangan
saya selanjutnya keeseokan harinya pukup 09.30.
Sayangnya
saya melakukan kesalahan saat baru saja sampai di KLIA2 dimana saya justru
keluar dari imigrasi. Itu artinya saya harus masuk imigrasi lagi keesokan
harinya dan mencari tempat istirahat diluar. Disini
saya share dimana saya tidur saat transit di KLIA2 dan keluar dari imigrasi.
Tapi sebelum saya tidur saya sempatkan untuk cari makan malam (atau lebih
tepatnya sebenarnya sarapan sih berhubung jam juga sudah menunjukkan jam 01.30
pagi waktu Kuala Lumpur haha)
Tepat
pukul 05.30 saya bangun dan menyempatkan mencari sarapan di KFC KLIA2 sekaligus
membuka laptop sembari mengerjakan side job artikel saya. Saat saya datang KFC
ini masih tutup dan baru buka sekitar 30 menit setelahnya. Sembari duduk saya
cari stop kontak untuk charge handphone dan laptop saya. Sekitar pukul 08.30
saya naik ke lantai 2 menuju departure gate internasoional KLIA2. Sampai disini
semua aman hingga saya masuk di waiting room untuk boarding. Hanya saja diminta
menunggu setelah pesawat tujuan Yogyakarta lepas landas, selanjutnya pukul
09.30 panggilan untuk boarding di pesawat pun diumumkan.
Antrian Imigrasi
Mengular di Bandara Cam Ranh International Airport
Perjalanan
dari KLIA2 menuju Cam Ranh International Airport tak ada masalah berarti. Penerbangan
setidaknya memakan waktu 2 jam dan mendarat dengan sempurna di bandara yang
disebut-sebut sebagai salah satu hub Vietnam Airline. Jadi jangan heran kalau
Anda ke bandara ini Anda akan bertemu cukup banyak pesawat Vietnam Airlines.
Kesan
pertama di bandara ini menurut saya desainnya cukup agresif dengan menonjolkan
kesan modern untuk terminal internasionalnya. Bandaranya kecil, bersih dan yang
paling menonjol adalah antrian imigrasi yang mengular! Terlebih jika Anda baru
saja mendarat di Kota ini dan membandingkannya dengan bandara sekelas
Soekarno Hatta atau setidaknya KLIA1 maupun KLIA2. Tapi menurut saya desain
dari Cam Ranh Internasional Airport ini sendiri cukup mengambarkan seberapa
besar Vietnam saat ini ingin terbuka dengan dunia internasional sekalipun
memiliki sistem pemerintahan sosialis.
Butuh
waktu setidaknya 45menit untuk melalui meja imigrasi Vietnam untuk selanjutnya
go straigt to Nha Trang City Center. Selama di meja imigrasi Vietnam ini tidak
ada pertanyaan yang aneh-aneh yang ditanyakan pihak Vietnam. Bahkan petugasnya
pun biasa saja, jadi Anda tidak perlu takut terkena radom check selayaknya yang
dilakukan Negara maju seperti Singapore. Setelah saya keluar dari imigrasi ini yang saya lakukan saat pertama kali berkunjung ke Vietnam.
Cam Ranh International Airport - Letterbi.blogspot.com |
First Impression
di Nha Trang
Jarak
antara bandara internasonal Cam Ranh menuju pusat kota Nha Trang adalah 30
Kilometer. Ada banyak sekali pilihan transportasi yang bisa Anda gunakan, mulai
dari Bus, Taxi hingga Limousine. Berhubung kali ini saya hanya backpacker, tak
perlu susah payah saya akhirnya mengambil Bus Dat Moi yang datang setiap 15
menit sekali. Harga tiket bus tersebut adalah 50.000 VND, lebih murah dari bus
Damri kalau Kita konversikan ke dalam Rupiah. Untuk Anda yang hendak naik bus,
tak perlu pesan secara online, cukup datang ke area dengan sign “Bus to City”,
biasanya disana aka nada pihak bus yang standby dan memberikan arahan dimana
Anda menunggu, kapan bus akan datang dan berapa harga tiket. Tak perlu akwatir,
mereka mengerti jika Kita berbicara menggunakan bahasa inggris kok J
Perjalanan
dari Cam Ranh International Airport menuju pusat kota Nha Trang memakan waktu
setidaknya 45 menit. Selama diperjalanan ini saya seperti diingatkan dengan
destinasi kesayangan orang Indonesia, apa lagi kalau bukan Bali?
Selama
diperjalanan Anda akan disuguhkan dengan perjalanan dengan view garis pantai disertai
dengan gugusan karang yang kokoh. Eits… saya masih agak keder nih pertama kali datang ke Nha Trang, ternyata benar di Nha
Trang dan Vietnam pada umumnya semua kendaraan yang berjalan adalah berada pada
sisi sebelah kanan. Bandingkan di Indonesia yang umumnya kendaraan mengambil
lajur sebelah kiri bukan? Usut unya usut saya bertemu dengan teman saya orang
Amerika, dia bercerita di Inggris pun demikian, jadi dia sendiri tidak heran
hahaha
Bus
melaju pelan begitu memasuki kawasan pantai Nha Trang. Sekilah pesisir Nha
Trang ini mirip sekali dengan pesisir pantai Kuta yang dipenuhi dengan pusat
kuliner seperti beach club. Bedanya di Nha Trang ini jauh lebih sepi dibandingkan
Kuta. Trotoranya pun terbilang enak untuk mereka yang hobby jalan kaki. Saya
sampai di hotel sekitar pukul 12.45 dan langsung menuju
reception desk. Selama proses check in saya tidak mengalami masalah berarti.
Demikian
catatatan perjalanan saya yang pertama kali ke Vietnam dan seorang diri. Nekat?
Tidak juga, meskipun Vietnam ini adalah Negara berkembang dan terlebih dengan
sistem pemerintahan sosialis, saya rasa mereka sudah mulai cukup terbuka dengan
masyarakat internasional. Perjalanan saya sampai hari pertama di Nha Trang pun
tidak menemui kendala yang berarti. Bahkan cukup dipermudah karena di Nha Trang
sudah ada ojek online seperti di Jakarta. Seru bukan?
Nah
kita lanjut ke pengalaman saya selanjutnya ya, Da Lat, yang
katanya sih disebut sebut sebagai Little Paris. Di akhir
perjalanan saya ke Vietnam (Da Lat dan Nha Trang) saya coba untuk merangkum itinerary
selama saya liburan disini. Semoga
berguna!
About Boby Hermawan Arifin
Hi, My Name is Boby. I am a partime traveller and full time worker in a furniture design company bassed in Jakarta,.
0 comments:
Post a Comment