Setelah
sekian lama saya kembali mencoba menuis blog yang cukup berantakan isinya ini.
Berhubung saya mulai berkomitkan untuk memulai menulis blog lagi kali ini saya
akan mengawalinya dengan pengalaman pahit yang belum lama ini saya rasakan
ketikan sedang travelling ke Vietnam dan menggunakan situs agoda sebagai
aplikasi yang membantuk booking hotel saya.
Singkat
cerita saya baru saja kembali dari kota Da Lat, Vietnam dimana saya sama sekali
tidak sempat membuka email. Saya rasa hal ini cukup make sense mengingat orang
liburan bukan untuk memngurusi isi email saja melainkan ingin merefresh otak. Kota
tujuan saya selanjutnya adalah Nha Trang dimana kota terebt adalah gate yang
saya gunakan untuk kembali ke Kuala Lumpur dan melanjutkan perjalanan ke
Jakarta.
Di
perjalanan saya sudah punya firasat buruk mengenai booking hotel yang sedianya
saya lakukan sejak dari tanggal 20 Februari 2019. Saya membuat booking hotel
tersebut untuk stay di Vector Hostel mengingat saya sama sekali belum pernah
menginap di hostel dalam bentuk dormitory. Saya sampai di Nha Trang dengan menggunakan
Limousine dari Da Lat sekitar pukul 17.00. Dan ternyata disinilah masalah mulai
muncul dimana saya tidak bisa check in!!!!
Berikut
ini saya rangkum beberapa kejanggalan yang saya temui di sistem sebesar
perusahaan Agoda!!
- Saya telah mendapatkan email konfirmasi bookingan saya semenjak tanggal 20 Februari 2019 yang artinya sistem seharusnya sudah merekam bookingan saya, baik pihak hostel maupun pihak penyedia jasa booking hotel. Hingga saya enemui masalah keberadaan bookingan hotel saya masih menggantung.
- Saat saya check in, ternyata sistem yang ditunjukkan oleh pihak hostel adalah histori bookingan dari Booking.com yang mana itu adalah anak perusahaan dari Agoda Group! It Doesn’t make any sense mengingat saya booking di Agoda dan pihak hotel menunjukannya adalah sistem Booking.com, disini saja posisi saya sudah tidak bisa menang mengingat nama yang saya bawa pada pihak hostel adalah Agoda,sementara sistem yang diterima oleh pihak hostel adalah bookng.com. Kenapa bisa seperti demikian? Saya masih menunggu konfirmasi dari pihak Agoda jika ada yang membaca artikel saya kali ini.
- Pihak hostel baru mengkonfirmasi bahwa saya tidak bisa stay di hostel tesebut H-1 bayangkan! H-1 yang artinya keadaan tersebut adalah ketika saya berada di Da Lat dan sedang liburan. Ini sangat tidak masuk akal karena mereka mengkonfirmasi H-1 dan tidak memberikan saya kesempatan untuk mencari hotel pengganti sendiri!!! Terlebih mana mungkin orang liburan buka email?
- Pihak Agoda sangat sulit dihubungi bahkan oleh teman saya yang tinggal di Indonesia sekalipun. Pada akhirnya saya memutuskan untuk menghubungi agoda via email dan mereka baru meresponse beberapa jam setelahnya!! Banyangkan mereka membiarkan saya terlantar di Negara orang yang dikarenakan kesalahan mereka sendiri? Apakah Anda masih mau merasakan hal yang seperti saya rasakan juga?
- Pihak agoda baru memberikan jalan keluar 5 jam setelah saya menemui masalah yang artinya jam 10 malam saya baru bisa check in, sayangnya solusi ini sangat membuang-buang waktu dimana pada akhirnya pihak hotel lah yang memberikan solusi dengan memberikan harga special karena kesalahan yang diperbuat oleh pihak agoda dan sistem di hostel tersebut.
- Pihak Agoda hanya memberikan tanggung jawab berupa 1USD yang di kreditkan kedalam Agoda Cash saya. Bisa Anda bayangkan keadaan psikologis seseorang yang lelah, kehilangan banyak waktu hanya untuk menunggu jalan keluar dari masalah yang mereka sebabkan sendiri dan hanya diberikan 1USD saja yang artinya jika di konversi ke rupiah saja hanya Rp. 14.000??? Dibandingkan dengan rencana perjalanan saya yang berantakan tak karuan.
Demikian
artike yang bisa saya sampaikan kali ini semoga menjadi bahan pertimbangan
untuk Anda yang ingin menggunakan Agoda maupun web booking anak perusahaan
agoda lainnya. Jangan biarkan momen liburan Anda terganggu hanya karena
kesalahan dari pihak web booking hotel yang irresponsible!!
About Boby Hermawan Arifin
Hi, My Name is Boby. I am a partime traveller and full time worker in a furniture design company bassed in Jakarta,.
0 comments:
Post a Comment